Senin, 09 November 2015

Nasib jadi ayam

Berawal dari pertemuan kita entah dibulan berapa.Ayahku yg mengenalkanmu. Awalnya aku biasa saja.Tak peduli & terkesan dingin.Ya aku punya sifat yg mungkin sebagian orang menganggap kurang baik. Untuk setiap hal yg baru aku temui aku butuh waktu untuk mengenali,bahkan menjadi akrab.Ibuku pernah mendapat kesan yg menurut beliau agak urang bagus & meminta aku utk memperbaikinya, mengenai aku dr orglain.Orang tsb adalah yg dianggap mama di tempat KKN ku.Beliau berkata pd ibu, D itu anaknya cuek, pendiam, dingin..engingeng.Aku mendengarnya agak ga enakan.Ibu mungkin juga begitu hingga memintaku untuk sedikit memodifikasi sikapku. Sorry for that,Mom.. I have no sentence to explain. Begitu juga denganmu, yam.Dalam hal mengenali setiap likaliku hidupmu, diam2 aku mmperhatikanmu.
Berbulan-bulan dibesarkan dengan rutin dberi makan (tentu saja) oleh Ayahku lalu dbuatkan rumah istimewa (kandang) untuk istirahatmu atau berteduh dr dinginnya malam dan derasnya hujan. Dilepaskan saat siang dan sore hari untuk sejenak bermain dg alam atau sekedar menebarkan sisa metabolisme a.k.a pup a.k.a feses a.k.a tahi di halaman bahkan di teras rumah, tak jarang juga onggokan tinjamu sampai ke ruang belakang. Ahh melelahkan juga kalo ingat kebiasaanmu yg satu itu, yam. Halaman dan teras tak jarang jd kotor,bau dan tak enak dipandang. Dan selanjutnya akan mjd tugasku membersihkan hasil karyamu yg tidak pada tempatnya itu.
Tatkala musim pembuahan kau hadiahi kami dengan bakal calon penggantimu a.k.a telur. Ada kbhagiaan dsana.Ternyata kau tak mandul, yam. Hehe. Kau terus menghasilkan, butiran2 putih yg penuh harapan (sbg generasi penerus). Entah itu untuk kami jadikan teh-talua atau untuk dijual di pasar. Karna kebetulan di rumah kami tdk mnyukai telurayammu sbg sambal utk dimakan.
Ada kalanya kdg kami dibuat khawatir disaat kawanmu mengganggu masa pengeramanmu, masa2 dmn kamu butuh waktu untuk sendiri dan menciptakan generasi penerus. Kami turut cemas, ingin melindungimu dr maksud jahat teman2mu. Tp tenanglah yam, kami berikan tempat spesialmu di kandang yg sebelah kanan agak ke pojok atas agar lebih kondusif.Dg demikian kamu akan tdk terlihat oleh teman2mu & kamu bs berkonsentrasi tanpa merasa terusik melakukan kegiatan sakralmu itu. Selamat mengeram,yam! *elus2 jengger ayam
Disaat generasi penerusmu bertumbuh, dia sll membuntuti kemanapun kau pergi. Lucu sekali mereka. Sosokmu bagaikan medan magnet. Diikuti kemana saja, mungkin saat itulah ia sdg menuntut ilmu darimu sbg bekal utk diajarkn mjd ayam yg mndiri kelak besar nanti, pikirku. Teman2mu kdg suka usil pd anak2mu hingga mmbuat mereka ketakutan. Tapi dg gagahnya kau lindungi mereka, kau tak gentar mesti akan berdarah2 jika meneruskan perlawanan saat itu. Dan disaat itu aku salut sekaligus takut melihat aksi heroikmu yg disertai bulu-bulu lehermu yg turut berdiri dg mata yg melotot. Ahh yam, kau bs seseram itu. Kini anakmu telah besar, mereka tlh bs mncari makam sendiri untuk tdk lagi bergantung padamu. Dan hei, mereka sudah gagah berani utk stidaknya mlindungi dirisendiri dr ancaman apa saja. Bahkan mereka bs pulang ke rumah saat senja akan menjemput. Anakmu semanis itu, sdh tahu bagaimana jd anakmu yg penurut& hidup teratur. Salut melihatmu berkembang biak, yam. Kau secara tdk langsung mengingatkanku pd hubungan ibu dan anak.
Disaat anakmu remaja dan mendewasa, tanpa ku tahu jenis kelaminnya apa, aku ikut sedih. Tahukah kau yam, berita ini mungkin akan mnyakiti hatimu sbg ibu. Ibuku butuh anakmu utk jd smbal kami esokhari. Smg kau ikhlaskan anakmu yam, insyaallah akan jd pahala bagimu krn turut mmberi protein hewani sbg sumber makanan sehat bagi kami sekeluarga.
Tdk marahkah kau,yam?Manusia ternyata memperlakukanmu begitu. Membesarkanmu dg memasok makanan terbaik utkmu lalu mengambil manfaat darimu tanpa kau bs brontak. Dan kau selapang dada itu, hidupmu terus berlanjut. Klo saja kau bs membrontak, mungkin kau akan lari sekencang2nya agar tak bs ditangkap utk kemudian disemblih & brakhir di penggorengan atau kau akan pura2 mati saja. Ya, agar kami mengira kau mati lantaran sakit yg mendera. Krn tentu kami akan mikir berkali2 utk menjadikan kamu yg sdh mati sbg makanan. Sayangnya kau tak diberkahi keahlian utk berpura2 bgt.
Seperinya hidup manusia hampir sama saja dg kehidupan yg kau punya,yam. Sosok ibu pun ada pdmu sbg indukayam.Likaliku hidup, bertengkar dg sesama jg kau rasakan. Hanya saja nasibmu tak ditentukan olehmu sendiri & Tuhan. Manusia pun jg bs berkehendak sampai kpn kau hidup menebar manfaat. Sdg utk matimu pun msh kau bermanfaat.
Hei yam, ada pertanyaan dariku utkmu yg agak menggelitik. Apa kau pernah merasakan jatuh cinta dan urusan hati lainnya? Sepertinya tidak yaa, yam.Hehe. Okedeh,yam. Besok anakmu yg gadis akan kami goreng, kalau kamu mau tulangnya tunggu di tempat biasa, yaa.Hihi. Ayam makan tulang ayam. Wow. Kanibal makan tulang anak sendiri. Makannya jangan sambil baper ya,yam ;-)

Senin, 02 November 2015

hedonic-treadmill. Apa itu?

Bagus banget untuk di share. Seperti biasa postingan dr Mas Adhit sangat menginspirasi.
lebih lanjut tentang hedonic-treadmill

welcoming back

Assalamualaikum.
Halloohaaii.. akhirnya kembali lagi menemukan banyak waktu luang untuk menulis. Setelah satu tahun vakum, ternyata kangen juga posting2 di blog. Walaupun akun blog sebelumnya harus direlakan karena tak bisa login lagi,mungkin sudah di delete lantaran ga pernah ditengokin, jadinya I've to make the new one. But it's oke.. Let's start it from zero.
Apakabar dunia? Lama tidak bercerita. Banyak momen yg tak diabadikan dg tulisan, byk waktu yg tlh dlewatkan. Lalu apa sekarang? Setahun berlalu, sudahkah lebih baik saat sekarang? Ataukah masih sama? Atau malah merugi? Mari introspeksi diri sejenak, kali ajaa ada beberapa hal dari diri kita yang perlu agak dibenahi sedikit. Coba kita ingat2 lagi, coba kita menilik diri lagi, mungkinkah ada hati saudara di sekitar kita yg tersakiti. Smg Allah ampunkan dosa kita dan diberikan kesempatan untuk jadi makhluk yang lebih baik lagi dari hari ke hari.#kenapa tiba2 jadi ustadzah,,,heee tak apalah sebagai pendahuluan.
Berbicara soal waktu. Waktu kadangkala terasa cepat berlalu, adakalanya dia lambat beranjak. Kok bisa begitu ya. Mari kita coba menganalisa. #ups..situ pakar terminologi yaa. No, I'm not.
Analisa yg pertama. Seringkali kita merasa waktu terasa cepat bergulir disaat kita sedang menikmati apa yang kita lakukan (bahagia). #kayakny kita semua jg udh pada tau deh.hehe. pada saat bahagia, kita merasa waktu yang tersedia tak pernah cukup utk dihabiskan, slalu ingin merasakan lagi dari hari ke hari, hingga sampailah di suatu titik disaat waktu telah mengulangi perjalanannya, dan kita terpana. Tak dinyana kita sudah mengahbiskan banyak waktu dan smua itu terasa sebentar. Mungkin ada efek rasa bahagia yang membuat harihari terasa mudah dan ringan untuk dilalui.
Analisa berikutnya. Kebalikannya tentu saja. Di saat kita sedih, bermurung diri, berputus asa menjalani hidup yang tentu sedikit sekali kebahagiaan yang ditemukan, waktu yang ada akan terasa sangat lama untuk dilalui. Kenapa demikian? Yaa karena kita terus dilingkupi suasana yang sama setiap hari, tidak dinamis selayaknya hidup yang bergerak. Sepertinya jawabannya adalah bahagia. Sudahkah kita bahagia hari ini? Membahagiakan diri sendiri adalah yang utama. Annyeong.. :)